Wisata Industri Pabrik Gula Madukismo

Wisata Industri Pabrik Gula Madukismo

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Pabrik Gula Madukismo. Wisata yang terdapat di Yogyakarta bukan hanya wisata alam dan budaya. Di kota yang cantik seperti Yogyakarta ini, ada juga wisata industri yang bisa dinikmati seperti melihat industri gula di Pabrik Gula Madukismo.

Pabrik Gula  Madukismo adalah satu-satunya  pabrik Gula  dan  Alkohol/Spirtus  di Propinsi  DIY.  Pabrik ini mengemban  tugas untuk  mensukseskan  program pengadaan  pangan  Nasional, khususnya gula pasir. Pabrik  gula dan  Alkohol/Spirtus  Madukismo terletak  di  Kalurahan Tirtonimolo,  Kecamatan Kasihan,  Kabupaten  Bantul, Propinsi  Daerah Istimewa  Yogyakarta.

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Perusahaan  ini  merupakan bentuk  dari  Perseroan Terbatas (PT), yang berdiri pada tanggal 14 Juni 1955, dan diberi nama PT. Madu Baru. Yang kemudian dibagi menjadi dua pabrik yaitu Pabrik Gula (PG Madukismo) dan Pabrik Alkohol/Spiritus (PS Madukismo). Berdiri pada tahu 1955, pabrik ini awalnya bernama Padokan. Pabrik Gula Madukismo berdiri untuk membantu rakyat yang tidak punya pekerjaan karena pabrik dihancurkan oleh pemerintah Belanda. Pada wisata Agro Industri ini, wisatawan bisa mengunjungi pabrik mulai bulan Mei hingga September dimana anda dapat menyaksikan secara langsung proses produksi gula. Penyerapan informasi juga menjadi lebih mudah karena anda bisa melihat langsung cara memerah nira, mendapat sari gula, memurnikan nira dengan sulfitasi, menguapkan nira, kristalisasi, puteran gula dan mengemas gula.

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Pesona Wisata Pabrik Gula Madukismo

Yang menarik lagi, anda juga bisa melihat ritual yang dilaksanakan warga untuk memohon doa restu supaya proses mengguiling lancar. Ritual ini termasuk kirab tebu temanten, pasar malam, jathilan, wayang kulit serta mesin tua yang merupakan alat produksi.

Besi – besi bekas dari mesin produksi di Pabrik Gula Madukismo ini pernah diangkut ke Thailand yang selanjutnya digunakan untuk membangun Jembatan Sungai Kwai. Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Thailand dengan Burma yang dahulu merupakan lokasi pertempuran hebat pada masa Perang Dunia ke 2 dan sudah pernah dipakai dalam pembuatan film The Bridge of the River Kwai termasuk dalam Best Movie yang dalam penayangannya berhasil memenangkan 7 Oscar pada tahun 1957. Sekarang jembatan yang dibangun dari besi bekas dari Pabrik Gula Madukismo menjadi obyek wisata ziarah andalan negara Thailand untuk mengenang para pekerja romusa dan pertempuran dengan Sekutu.

Tinggalkan komentar